Selasa, 15 Mei 2012

Kurangnya minat baca di tengah kemajuan teknologi


Membahas minat membaca mungkin sangat biasa namun bagi saya, minat membaca sekarang sangat kurang dimana dengan kemajuan zaman atau teknologi memudahkan siswa hanya butuh materi instan, tanpa harus membaca. hal ini sering saya jumpai, dimana sering seorang siswa mendapatkan tugas dari Gurunya untuk membuat makalah , namun hereka mengerjakannya hanya setengah hati, karena dengan mudahnya siswa mengunduh atau mendownload materi makalah tersebut di internet. Sering sekali siswa sama sekali tidak menguasai materi tersebut, hanya membaca materi tanpa menguasai apa arti atau penjelassan materi tersebut.
Kemajuan teknologi , sesungguhnya sangat membantu siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mereka, namun dalam prakteknya, mereka hanya membaca poin-pointnya saja, tanpa harus membaca dari awal sampai akhir. Memang kita tidak bisa memungkiri kemajuan teknologi harus diimbangai siswa yang hanya Copy-paste, setidaknya siswa harus mampu mengahdapi kemajuan zaman, dimana sering mereka terlena terhadapah teknologi yang berkembang pesat. Namun tidak semua isswa melakukan hal tersebut, hanya sebagian yang copy paste materi, harapan sebagai seorang pendidik, siswa harus mampu menguasai materi yang mereka dapat di dunia maya dan juga mereka harus membaca dan menguasai materi yang mereka dapat dan saya yakin, apabila dengan cara tersebut, setelah mereka lulus, akan mendapatkan hasilnya, dimana mereka bisa menguasai materi dengan hanya membaca, tanpa harus mendownload materi dr internet

Rabu, 02 Mei 2012

PERBEDAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN SEKOLAH MENENGAH KUJURAN (SMK)

     Lulus Sekolah menengah pertama,mau melanjutkan kemana ya? Sering saya jumpai beberapa murid SMP/MTS yg bingung mau kemana mereka melanjutkan pendidikan. Sebenarnya saya selalu menganjurkan kepada mereka memilih sekolah yang bagus buat mereka, termasuk jenjang setelah mereka mimilih sekolah, mau melanjutkan ke jenjang universitas atau mau bekerja, bahkan mau berwirausaha.
     Memilih sekolah tentunya harus mempunya Nilai Hasil Ujian Nasional, dan sebelum masuk pun mereka harus bersaing merebutkan kursi di sekolah yg mereka pilih, ada yg berdasarkan urutan Nilai tertinggi yg memkai sistem ringking dan ada juga yang mengunakan sistem Tes Masuk Sekolah, berarti ketika lulus SMP/Mts, siswa masih harus belajar. Ada juga ada yang beranggapan kalau tes masuk sekolah materi yg diajarkan adalah pelajaran SMA. Anggapan tersebut sangat salah, malah lebih menjerumuskan. Materi yang diajarkan masih pelajaran ketika Sekolah menengah Pertama . Untuk jenjang SMA dan SMK ada perbedaan dalam proses Pembelajaran, kurikulum, materi dan juga jurusan. Untuk jurusan sendiri
     Untuk SMA sendiri, ada 3 jurusan yang disediakan, yaitu Sains, Sosial dan Bahasa dan untuk penjurusan akan di arahkan di kelas XI (kelas 2) dan untuk penjurusan itu pun tidak asal memilih siswa, pihak sekolah melewati guru, akan mengarahkan berdasarkan Nilai yang mereka dapat ketika kelas X. Jadi , ketika kelas X, siswa harus benar-benar belajar supaya nilainya bisa dipakai referensi atau patokan kemana mereka akan memilih jurusan.
     Sedangkan untuk SMK, sebenarnya banyak sekali jurusan, namun yang lebih menonjol di dunia pendidikan, yaitu Jurusan Teknik Mesin, Elektro, TIK, Tata Boga, Tata Busana, Manajemen dan Kesehatan. Untuk memilih jurusan, siswa akan dihadapkan pilihannya berdasarkan minat dan kemampuan dan pelaksanaan pemilihan jurusan sendiri di awal Masuk sekolah yaitu kelas X. Ada beberapa jurusa yang butuh seleksi sangat ketat supaya mereka tidak salah jurusan, maksud saya seleksi ketat adalah proses menyaluran kemana mereka memilih jurusan, salah satunya tes kesehatan, ada beberapa jurusan yang mewajibkan muridx Tidak Boleh Buta Warna, apa itu buta warna ? Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis yang bisa dideteksi dengan menggunakan Buku tes Ishihara dan jurusan yang tidak membolehkan Siswa buta warna adalah Tata Boga, TIK, Kesehatan, Teknik Mesin, dan Elektro. Jd selama 3 tahun sekolah di SMK mereka sudah ditentukan jurusannya mulai pertama kali masuk sekolah. Dalam proses belajar –mengajar, siswa lebih banyak dihadapkan oleh Pratek dan ketika Kelas XII, akan diadakan Uji Kompetensi dimana mereka akan dites seberapa bisa selama mendapatkan materi mulai kelas X sampai kelas XII
     Ketika di bangku SMA jangka pendek adalah siswa akan mendapatkan teori yang akan digabungkan dengan praktek, namun soal praktek, hanya beberapa persen saja di terapkan, sedangkan untuk jangka panjang, siswa SMA lebih dianjurkan untuk melanjutkan jenjang Universitas, namun ada juga yang sebagian yang bekerja
Dan di SMK, selama selama jangka pendeknya, siswa akan diberi teori dan praktek yg memiliki bobot yang sama sama besar karena lulusan SMK di siapkan untuk siap bekerja. Dan untuk jangka panjangnya, selama mereka sekolah mereka diberi bekal kemampuan berdasarkan jurusan yang mereka pilih dan ketika lulus kerja, mereka benar-benar siap bekerja atau berwirausaha bahkan untuk melanjutkan ke jenjang Universitas, tentunya bisa.
Sedangkan untuk status sekolah itu sendiri, Negeri atau Swasta, sy tidak menganjurkan untuk ke negeri atau ke swasta, semua berdasarkan siswa dan orang tunya
Semoga artikel ini bermanfaat...

Senin, 30 April 2012

MENGHUKUM SISWA TANPA KEKERASAN

Banyak berita yang sering menyudutkan kalau guru harus berbuat jahat ke pada anak didiknya yang melanggar aturan disekolah, malahan ada yang sampai berurusan dengan pihak kepolisihan dikarenakan hukuman yang diberikan oleh guru tersebut melebihi batas. Memberikan hukuman kepada anak didik memang dibenarkan oleh piak sekolah,namun knapaharus dengan kekerasan fisik? Apa tdk ada hukuman yang lain?
Singkat cerita, 10 Tahun yang lalu, ketika SMP, melihat dan merasakan kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada anak didiknya merupakan makan sehari-hari, tdk jarang saya melihat dengan kepala saya sendiri bagaimana guru tersebut memukul.bahkan saya sendiri perna menjadi Korban kekerasan salah satu guru ketika jam Komputer dimana dalam 1 komputer itu, di isi 4 anak, ada teman saya yg ramai, tz guru tersebut memukul dengan maksud supaya tidak ramai, tapi apa pantas kami diperlakukan seperti itu?
Melihat dan merasakan kekerasan yang dialami oleh murid, miris rasanya kalau mereka mengalaminya,mereka hanyalah anak kecil yang masih polos-polosnya, kenalakan wajar itu tdk apa-apa. Memang saya perna menjumpai kenalakan anak didik yang melebihi batas, namun apakah perlu seorang guru harus memberika hukuman berupa kekerasan? pihak sekolah mempunya Bimbingan Konseling (BK) dimana mereka yang akan  memproses kenalakan yang dilakukan oleh anak tersebut.
Mendidik anak dengan kekerasaan sebenarnya akan menggoreskan luka bagi mereka ketika mereka dewasa, dan juga tidak menutup kemungkinan mereka akan membalas atas mereka dapatkan ketika sekolah dulu. Saya sebernya tidak setujuh, kalau ada masalah guru dengan siswa harus diselesaikan secara hukum memang ketika terjadi kekerasan yang dialami oleh anak, orang tua tentunya tidak akan terima kalau anak mereka menjadi korban kekerasan di lingkungan sekolah yang merupakan tempat menuntut ilmu. Menghadapi siswa yang bermasalah dengan peraturan sekolah, biasa saja kita selesaikan dengan baik-baik, tanpa harus melakukan kekerasan, dengan perdekatan yang baik, siswa akan merasa takut dan malu untuk melakukan kesalahannya. Jadi, mendidik anak tidak harus dengan kekerasan fisik,  coba dekati mereka dengan pendekatan yang baik sabar dan juga membimbing mereka supaya mereka tidak melakukan kenalakan yang bersifat kurang pantas bagi mereka.  

SMA or SMK .?


     Memilih sekolah yang berkualitas, adalah idaman setiap siswa termasuk orang tua anak supaya anak mereka mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas dan terbaik.  Memilih sekolah yang terbaik adalah hal wajib dilakukan supaya anak mereka bs ‘’berkembang’’ tapi, kita harus benar-benar memilihkan berdasarkan nilai yg dia dapat dan juga kemampuan mereka. Soal nilai ujian nasional, ada beberapa sekolah negeri yang berkualitas mematok nilai yang cukup tinggi mengingat kualitas SDM dalam hal ini ada guru yang sangat berkompeten di bidang nya. Memilih sekolah yg berkualitas tidak selamanya di pegang oleh SMA , namun SMK pun dalam perkembangannya sekarang sudah diungulkan dalam pendidikan, mengingat sekolah SMK merupakan sekolah yang mencetak ada didik mereka yang siap kerja. Memilih antara sekolah SMA atau SMK, merupakan pilihan yang tergantung oleh anak tersebut, kemana mereka akan melanjutkan jenjang sekolah .
     SMK, dalam hal ini merupakan sekolah yang mencetak siswa didiknya siap bersaing di dunia kerja, dimana mereka dibekali keahlihan yang mereka dpt selama sekolah dalam prakteknya mereka sudah dihadapklan dengan Ujian praktek dimana mereka akan dinlai, apakah sudah menguasai ata tidak. Lulusan SMK sendiri tidak semuanya harus bekerja, ada juga yang melanjutkan ke jenjang Universitas yang dimana mereka memilih jurusan berdasarkan kemampuan mereka. Sekarang, sudah banyak SMK, tergantung kita memilih, ingin sekolah di mana
     Dan berbicara soal SMA,  jenjang Sekolah Mengenah Atas ini merupakan jenjang yang diperuntuhkan kepada anak yang ingin mendalami ilmu yang ada, ketika sekolah pun kita akan dihadapkan oleh Jurusan, pengin masuk jurusan mana , Ilmu Alam, Ilmu Sosial, atau Bahasa? Selama dikelas X, nilai siswa akan diperhitungkan nilai-nilai rapot dan tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut saya sendiri, ketika anak siswa memilih jenjang SMA, ketika lulus di kelas XI kelak, setidaknya mereka harus melanjutkan ke jenjang Universitas,mengingat di Sekolah Menengah Atas, tidak lah sama seperti di Sekolah Menengah Kejuruhan dimana mereka tidak dibekali dengan Kemapuan yang siap kerja .
    Dan yang terakir, ada beberapa kebimbangan yang sering dialami oleh siswa, masuk Swasta atau Negeri? Saya sebagai pendidik , lebih menyarankan yang terbaik  yang tentunya orang tua ikut mengawal dan juga mendampingi ketika mereka memilih sekolah.

Minggu, 29 April 2012

Ketika dihadapkan dengan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial, pilih mana ?

     Adik sepupu saya merupakan pelajar kelas X di salah satu sekolah menengah atas negeri dikabupaten mojokerto dia bimbang, akan memilih yg mana, dikarenakan akan melaksanakan kenaikan kelas dan juga pemilihan jurusan yg akan di tempuh dan orang tua dr adik sy lebih menganjurkan masuk ke Ilmu social dan pihak sekolah dengan beberapa pertimbngan, menganjurkan masuk di ilmu sosoial
     Dari kasus diatas, mari kita bahas, bagaimana sebaiknya anak didik kita memilih, apa perlu campur tangan kita sebagai orang tua, ada saran yg diberikan oleh sekolah dengan pertimbangan nilai yg dia dpt selama menerima materi pembelajaran dan juga Psikotest yng diberikan oleh pihak sekolah.  Mungkin bagi anggapan orang Tua, masuk di Ilmu Alam sangat bergengsi, dan juga lebih baik dari Ilmu social, sebenarnya anggapan ini sangat salah, setiap ilmu itu ada kosentrasinya, dimana ketika kita mendalami suatu materi maka kita akan mendapatkan materi tersebut secara Totalitas.
     Memilih jurusan sebenarnya tergantung oleh anak tersebut, kita sebagai orang tua, jangan terlalu memaksa kemauan kita tanpa mendengarkan usulan dr anak tersebut. Biarkan anak tersebut memilih berdasarkan Kemampuan dia,  jangan memaksa berdasarkan Kemauan kita sebagai orang tua tentunya kita ingin yang terbaik buat anak , tapi tidak ada salahnya mendengarkan apa yang dia ingin sampaikan kepada kita.  Memilih jurusan, tentunya pihak sekolah juga ikut campur dikarenakan pihak sekolah juga mempunya wewenang, apakah dia mampu masuk kelas Ilmu Alam atau Ilmu Sosial. Saya tidak menyarankan sebaiknya masuk Kelas Ilmu Alam atau Ilmu Sosial, namun cenderung meilihat potensi yang dimiliki oleh anak . kalau dia lebih menyukai Hitung-hitungan, kemampuan Alam atau Pengetahuan Alamnya bagus dan didukung oleh Nilai-nilai Rapot disekolah yang mendukung, tidak salahnya di kita anjurkan untuk memilih Kelas Alam. Namun kalau anak lebih menguasai materi social, baik itu kewarganegaraan, ilmu sosilogi dan juga didukung oleh nilai rapot yang bagus, lebih baik kita anjurkan masuk di kelas Ilmu Sosial.
     Banyak statement yang menyebutkan kalau masuk Ilmu Sosila, maka kita lebih Pintar dr Ilmu social, ataupun sebaliknya, kalau kita masuk kelas Ilmu social, maka kita tdk sepintar anak di Ilmu Alam. Anggapan tersebut sangatlah salah, semua orang saya yakin mempunya kelemahan dan kelebihan kalau kita kosentrasi dibidang tertentu, maka kita akan mampu menguasai materi tersebut apalagi saya sngat tidak setujuh kalau ada guru yg men judge seorang peserta didik , dengan kata-kata yang merendahkan anak tersebut. Jadi sebagai orang tua , mari kita berfikir bijak, biarkan mereka memilih dengan sendirinya, namun kita juga perlu mengawasi dan membimbing anak kita supaya dia tidak menjadi korban salah jurusan.

Minggu, 22 April 2012

http://archive.kaskus.us/thread/12672990/3200
http://archive.kaskus.us/thread/12672990/3200

Rabu, 18 April 2012

Beli laptop yuk.....

Kemajuan zaman selalu di imbangi dengan kemajuan teknologi , dimana semakin pesat zaman berkembang, maka teknologi yg ada juga lebih pesat. Sebagai seorang guru, tuntutan sebagai pengajar pun sama hal nya dengan kemajuan teknologi, dimana guru harus bisa mengoperasikan peralatan elektronik terutama Laptop . ya , berbicara tentang laptop, kita akan mulai tersadar, sudah bisakah kita mengoperasikannya? Perlukah kita membeli? Dan juga seberapa perlukan Gadget Laptop tersebut
Zaman sekarang, manusia sudah mulai sadar, seberapa perlukah kita mempelajari atau memiliki sebuah laptop. Sebagai seorang guru, saya merasakan betapa besarnya fungsi dan kegunaannya laptop tersebut. Bagi orang yang baru ngerti soal laptop, dia hanya akan membaganggakan,’’ aku beli laptop mahal’’ namun ketika dia ketemu dengan orang yang mengerti seluk beluk laptop, mungkin akan ditertawakan, kenapa? Sangat mudah sekali, ketika kita akan membeli laptop, memang soal harga harus lah sesuai dengan anggaran kita, percuma kan beli laptop harga 8 juta, tapi speknya setara harga laptop 3jtan dengan merk tidak begitu terkenal.
Bagi saya, sebagai seorang guru, memang tidak semua siswa harus memiliki laptop, dikarenakan tidak semua murid itu berasal dari keluarga yang mampu, minimal dia bisa mengoperasikan Laptop atau pun Komputer. Perbedaan laptop dengan komputer sangat mudah, dari segi bentuk, memang sangat berbeda, dari segi pemakaian, tergantung kita bagaimana kita menggunakannya. Namun, bagi siswa yangg bersekolah dengan sistem RSBI, kepemilikan laptop sepertinya di wajibkan dikarenakan sistem pendidikan sekolah sangat sangat tinggi tentunya orang tua lah yang akan membelikan, tidak mungkin kan siswa tersebut beli sendiri , seperti membeli makanan ringan di pinggir jalan
Dari penjelasan diatas, makan saya mempunya beberapa pemikiran, sebelum beli laptop, apa aja yg perlu kita perhatikan, serta bagaimana starstegi beli supaya tdk seperti membeli kucing dalam karung
1.  Anggaran
Hal pertama ketika kita akan membeli laptop adalah anggran. Berapa uang yang akan kita siapkan untuk membelinya. 
2. Merk or Brand
Merk atapun brand ternyata sangat mempengaruhi ketika kita akan membeli, dimana seberapa lama merk tersebut berkecimpun di dunia gudget notebook dan sesering apakah merk tersebut sering di komplain atau jarang di komplain dan kita akan merasa sangat istimewah ketika membeli merk tertentu dan berkualitas tentunya, tp dengan prinsip, ada uang ada rupa, maka anggaran lah yang menetukan. Saya sebagai penulis tdk bisa menyarankan anda membeli merk A ,merk B atau merk C, tergantung anda seberapa mengerti baik dr info di dunia maya atau pun teman-teman sekitar 
3. Kegunaan membeli
Kitak kita berencana membeli laptop, tentunya akan kita pergunakan apa laptop tersebut? Apakah buat gaya, game, mengerjakan pekerjaan kantor, apa di pergunakan mengerjakan tugas bagi mahasiswa atau siswa. 
4. Ukuran laptop
Ukuran laptop juga perlu diperhatian, kalau anda seorang yang memerlukan kegiatan yg mobile dan juga selalu dihadapkan dengan kerjaan maupun tugas kantor/sekolah/kampus, saya lebih menyarankan untuk membeli yang 14 inci, namun ketika anda tdk begitu mobile atau sibuk dan juga keperluaannya Cuma untuk menyimpan data dan file, saya lebih menyarankan untuk membeli Netbook. 
5. Prosesor
Prosesor adalah sebuah Otak yang menjalankan semua sistem komputer yang digunakan sebagai pusat dari komputer tersebut yang bertugas untuk menjalankan dan juga perhitungan di laptop maupun komputer tersebut. Di pasaran banyak prosesor yang beredar , antara lain :
Core 2 Duo, Dual Core, Core i3, Core i5 dan Core i7, semakin baru prosesor, tentunya dengan harga yang sangat mahal 
6. Speed
Speed atau kecepatan laptop juga dipengaruhi, ketika kita membeli laptop, usahakn dengan speed diatas 2,40 GHz guna mempercepat proses program yang ada si laptop tersebut. 
7. Operation System
OS adalah sistem komputer yang di pakai oleh laptop, . dipasaran laptop banyak OS yang berbagai jenis, mulai dr yang awal sampai terbaru, saya tidak menyarankan anda membeli OS bajakan, namun berpikirlah bijak ketika kita akan membeli Laptop dengan sistem OS  tertentu. Adapun OS yang ada dipasarakan antara lain : Windows XP, Windows Vista, Windows 7, dan terbaru adalah Windows 8  yang dalam beberapa bulan kedepan akan segera di keluarkan 
8. Fasilitas
Ketika akan membeli laptop, usahakan ada Web Cam, Blue Tooth, Wi-Fi dan card rider. 
9. Modem
Sebenarnya modem sendiri tergantung kita, apakah perlu atau tidak kita membeli modem, namun kalau anda orang yang suka berselancar di dunia maya, saya sarankan untuk membeli modem, ada CDMA dan GSM, usahakan ketika membeli modem, yang suda EVDO. 
10. Membandingkan harga
Ketika anda membeli di pertokoan tempat laptop, usahakan anda membandingkan toko 1 dengan dengan toko yang lain, dan juga usahakan anda mendapatkan brosur yang diberikan toko tersebut dengan perincian harga dan spesifikasinya